LAHAN JAGUNG

LAHAN JAGUNG
JAGUNG ORGANIK

Minggu, 10 Juli 2011

BUDIDAYA JAGUNG HIBRYDA (ORGANIK)






A.    SYARAT BENIH
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik Genetik, Fisik, dan Fisiologi (Benih Hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 Kg/Ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam HORMON HANTU (Dosis 4 cc/Liter air minimal 8 jam).

B.    PENGOLAHAN LAHAN
Lahan yang akan digunakan, sebelumnya harus bersih dari seluruh jenis rumput. Sangat disarankan agar menggunakan Herbisida yang berjenis sistemik dan dapat membunuh seluruh jenis rumput/gulma. Setelah lahan benar-benar bersih, maka langkah selanjutnya adalah memberikan pupuk kandang dengan cara ditabur di permukaan sesuai dengan baris tanaman jagung nantinya. Setelah ditabur dengan pupuk kandang, maka dapat dilakukan penggarapan tanah dengan traktor untuk membalik tanah agar gembur, kemudian tanah harus kembali diratakan agar tidak ada lagi tanah yang dapat menjadi tempat endapan air nantinya. Namun sangat disarankan untuk dapat menggunakan bedengan agar drainase lebih baik.

C.     TITIK/JARAK TANAM
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 30 x 100 Cm (1-2 Butir Benih / Lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 20 x 80 Cm (1 Butir Benih / Lubang).

D.    PENYULAMAN
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

E.     PENYIANGAN
Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan Herbisida yang aman bagi jagung (CALARIS atau ROUND UP 2 CORN). Dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 1 dan 2 Bulan setelah tanam. Fungsinya untuk memaksimalkan pupuk yang dapat diserap tumbuhan jagung, agar tidak perlu bersaing dengan gulma.

F.     PEMUPUKAN
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, Berikut jenis-jenis pupuk yang dapat saya rekomendasikan, berdasarkan pengalaman dan pembuktian nyata:
1.      Pupuk Organik Padat Nasa (Super Nasa).
2.      Pupuk Organik Cair Nasa.
3.      Pupuk Buah Power Nutrition Nasa.
4.      Hormon Organik Hantu.

Kemudian, untuk memadatkan buah dan memaksimalkan besar buah, sangat saya sarankan agar dapat menggunakan Pupuk NPK 15:15:15.

Untuk 1 Hektar lahan jagung, dibutuhkan :
1.      POP Super Nasa (Ukuran 250 Gram) 8 Botol/2000 Gram.
2.      POC Nasa (Ukuran 500 CC) 8 Botol/4 Liter.
3.      Power Nutrition Nasa (Ukuran 250 Gram) 4 Botol/1000 Gram.
4.      Hormon Organik Hantu (Ukuran 500 CC) 8 Botol/4 Liter.
5.      NPK 15:15:15 (Ukuran 50 Kg) 10 Karung/500 Kg.

Berikut Pola dan Waktu pemupukan:
·         MINGGU 1:
Ø  500 Gram POP Super Nasa, POC Nasa 1000 CC, Hormon Organik Hantu 1000 CC. Keseluruhan pupuk dicampur kedalam 400 liter air dan disemprotkan menggunakan sprayer secara merata keseluruh tumbuhan jagung (Baik Akar, Batang, dan Daun).
·         MINGGU 2:
Ø  500 Gram POP Super Nasa, POC Nasa 1000 CC, Hormon Organik Hantu 1000 CC. Keseluruhan pupuk dicampur kedalam 400 liter air dan disemprotkan menggunakan sprayer secara merata keseluruh tumbuhan jagung (Baik Akar, Batang, dan Daun).
·         MINGGU 3:
Ø  500 Gram POP Super Nasa, POC Nasa 1000 CC, Hormon Organik Hantu 1000 CC, dan 500 Gram Power Nutrition. Keseluruhan pupuk dicampur kedalam 400 liter air dan disemprotkan menggunakan sprayer secara merata keseluruh tumbuhan jagung (Baik Akar, Batang, dan Daun).
·         MINGGU 4:
Ø  500 Gram POP Super Nasa, POC Nasa 1000 CC, Hormon Organik Hantu 1000 CC, dan 500 Gram Power Nutrition. Keseluruhan pupuk dicampur kedalam 400 liter air dan disemprotkan menggunakan sprayer secara merata keseluruh tumbuhan jagung (Baik Akar, Batang, dan Daun).
·         MINGGU 5:
Ø  Menggunakan pupuk NPK sebanyak 250 Kg, ditabur merata pada setiap tanaman jagung sebanyak 5 Gram/Pohon jagung.
·         MINGGU 7:
Ø  Menggunakan pupuk NPK sebanyak 250 Kg, ditabur merata pada setiap tanaman jagung sebanyak 5 Gram/Pohon jagung.

G.    Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

5. Pemipilan

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.


H  .  FAKTA PENTING DI LAPANGAN
1.      Tehnik ini menitik beratkan bukan pada pencampuran kandungan kimia dari pupuk Anorganik, tetapi lebih mengedepankan faktor asli kemampuan genetis tumbuhan (memaksimalkan kemampuan tumbuhan). Pada Tehnik ini menggunakan pola pemupukan seimbang.
2.      Hormon berfungsi penting dalam memaksimalkan pertumbuhan dan penyerapan pupuk yang diberikan. Pada fakta dilapangan, jagung dapat menghasilkan hingga 5 tongkol perbatang.
3.      Dengan perawatan yang maksimal, dapat menghasilkan bobot pipilan kering setiap jagung 300 Gram – 450 Gram. Artinya untuk menghasilkan 1 Kg pipilan kering, cukup dibutuhkan 3 sampai 4 tongkol jagung. Sehingga kita dapat meningkatkan hasil panen di luar rata-rata petani pada umumnya. Potensi panen/Hektar lahan dapat mencapai 20 – 25 Ton pipilan kering jagung.
4.      Pemupukan pola ini telah dibuat dengan memperhitungkan fase pertumbuhan dengan tujuan agar jagung dapat tumbuh dan berbuah pada waktu dan cara yang tepat setiap Tongkolnya/Batang.